Benteng dan bungker peninggalan Jepang layak diangkat menjadi wisata heritage baru. (Foto: Deni Prastyo Utomo)
Surabaya -
Menjelang Hari Jadi Kota Surabaya yang ke 725, Dinas Pariwisata
Kota Surabaya terus berbenah. Salah satunya dengan menggeliatkan
sejumlah destinasi wisata baru, khususnya wisata heritage atau
peninggalan sejarah. Untuk mencapai target ini, Dinas Pariwisata bersama tim cagar budaya Kota Surabaya yang dipimpin oleh Profesor Johan Silas dari Institut Teknologi 10 November (ITS) melakukan peninjauan di beberapa kawasan yang terletak di Surabaya Utara.
Mulai dari kawasan Kota Lama, Kampung Ampel, Kawasan Pecinan hingga ke Benteng dan Bungker eks penjajahan Jepang yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak.
Menurut Profesor Johan, kawasan benteng dan bungker di Kelurahan Kedung Cowek sudah layak dijadikan sebagai destinasi wisata yang baru. Sebab ada sembilan bungker yang berada sepanjang 800 meter pesisir Pantai Nambangan Kelurahan Kedung Cowek.
Suasana di dalam bungker peninggalan Jepang di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. (Foto: Deni Prastyo Utomo)
|
"Syarat dasar untuk menjadi tempat pariwisata sebetulnya sudah ada. Salah satu syaratnya adalah bisa dilalui pengendara. Bungkernya sendiri berseri, tidak hanya satu benteng saja. Ini kan beda dengan di daerah yang lainnya," katanya kepada wartawan di lokasi bungker di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak.
Apalagi mengingat wisata pantai selalu menarik minat warga Kota Surabaya. Itulah mengapa Pantai Kenjeran tidak pernah sepi.
"Apalagi jika Bungker, Jembatan Suroboyo bisa diselaraskan dengan Jembatan Suramadu maka Pemkot tinggal menyiapkan akses jalan menuju bunker dan juga penerangan. Nantinya pihak Pemkot harus bersinergi dengan pihak Kodam untuk menjadikan lahan ini menjadi pariwisata," pesan Johan.
Foto: Deni Prastyo Utomo
|
Johan mengakui keberadaan benteng dan bungker di tepi laut menunjukkan bahwa Kota Surabaya sejak lama menjadi kota maritim, sehingga tinggal bagaimana untuk mengembangkan potensi bungker yang unik tersebut.
"Tidak perlu mulai dari nol lagi. Karena sudah ada tinggal menggeliatkan saja. Saat ini momentumnya sudah ada. Gregetnya untuk memajukan pariwisata kan baru sekarang, berbeda dengan dulu," lanjutnya.
Johan menambahkan, berdasarkan penilaian Menteri Pariwisata, dari sisi perkotaan, Kota Surabaya hanya kalah dengan dengan Kota Denpasar.
"Artinya Jogjakarta kalah dengan Surabaya. Dulu siapa yang memandang Kota Surabaya sekarang berada di posisi kedua di Indonesia. Mungkin keterkenalan Kota Surabaya di luar negeri mengalahkan kota lain di indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pariwisata Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan pihaknya akan terus menggali potensi wisata yang ada di Kota Surabaya.
"Kami terus mencari tempat-tempat yang bisa dijadikan sebagai destinasi yang baru di kota Surabaya. Hari ini kami bersama tim cagar budaya melakukan peninjauan untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat," pungkasnya.
sumber data : https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3974982/benteng-dan-bungker-jepang-di-surabaya-layak-jadi-destinasi-heritage