CARINGIN WARISAN BUDAYA YANG HILANG



Berawal dari cerita Masyarakat sekitar didusun Kampung Caringin Kecamatan Carita Desa Pejamben Tepatnya daerah Pandeglang-Banten. Dahulu dikisahkan pada abad ke 18 masehi atau kisaran tahun 1840 sampai dengan Letusan Gunung Krakatau 1883, di daerah Caringin terdapat Legenda yang diceritakan turun-menurun keanak cucu warga sekitar Desa Pejamben. Cerita itu, tentang seorang Patih bernama Raden B. Wiradijaya (Regen Boncel) yang berasal dari Rumpin (Bogor), ia  diutus oleh belanda untuk menjadi bupati baru di daerah kabupaten Caringin yang pada saat itu masih dibawah rejim belanda. Singkat cerita, pada hari itu, dipendopo Caringin terjadi pertemuan khusus antara pembesar dalem dan tamu-tamu residen belanda seperti Asisten Residen dan pejabat Penting lainya, pada saat yang bersamaan datanglah   ibu sang bupati denga pakaian cumpang-camping (Kotor) dikawal oleh penjaga menghadap sang bupati, karena malu, dan mempunyai jabatan strategis sebagai (Bupati). dihadapan pembesar kedaton, iapun khilaf sehingga ketika ibukandungnya ingin bertemu karena rindu sudah puluhan tahun tak bertemu dengan anaknya, sang bupatipun marah dan melontarkan kata-kata yang menyinggung hati Ibukandungnya. Berselang atas bujukan istrinyalah sang bupati sadar dan pergi bersama penjaga mencari ibunya. Dalam  perjalanan sang bupati tak pernah menemukan ibukandungnya hingga tiba akhirhayatnya.
Banyak yang percaya kebenaran cerita tersebut dan adapula yang menggap cerita tersebut hanya mitos masyarakat dan sebuah Sastra Sunda yang penuh makna dan faedah. walahualam.
Dan oleh karenanya, kiranya kita harus obyektif menyikapi hal tersebut, namun, disisi lain kita harus yakin bahwa apapun yang terjadi pada saat itu, merupakan catatan sejarah penting, yang harus kita jaga dan lestarikan keberadanya agar tidak lenyap dimakan usia.
Demikian Jurnal ini dibuat, sebagai salah satu upaya pelestarian Benda Cagar Budaya dan warisan Indonesia agar anak-cucu kita tidak lupa pada sejarah.

Kurang lebihnya mohon maaf, apabila dalam penulisan, penulis masih banyak kekuranganya.
Sekian dan terimakasih

Post a Comment

Previous Post Next Post