---
Kronologi sejarah pulau Jawa dari
tahun 10.000 Sebelum Masehi sampai 2017. Dimulai dari munculnya serangkaian
kebudayaan maju seperti Gunung Padang, kemudian lahirnya kerajaan-kerajaan kuno
yang dipelopori oleh Salakanagara dan Tarumanagara, tumbuhnya imperium
Hindu-Buddha seperti Singhasari dan Majapahit, kedatangan negeri-negeri Islam,
sampai masa kegelapan pada masa kekuasaan bangsa Eropa, hingga kelahiran
Indonesia Raya... Semoga bermanfaat! :>
------
Sebelum Masehi:
- 10000 SM - Kebudayaan Gunung Padang muncul di Cianjur.
- 9500 SM - Kebudayaan Goa Pawon muncul di Bandung.
- 7500 SM - Kebudayaan Pangguyangan muncul di Sukabumi.
- 4000 SM - Tahap kedua kebudayaan Gunung Padang.
- 3000 SM - Kebudayaan Cibedug muncul di Lebak.
- 2000 SM - Tahap ketiga kebudayaan Gunung Padang.
- 1000 SM - Kebudayaan Cipari muncul di Kuningan.
- 800 SM - Kebudayaan Pasir Angin muncul di Bogor.
- 500 SM - Cipari ditinggalkan.
- 400 SM - Gunung Padang ditinggalkan. Kebudayaan Buni
muncul di Bekasi. Pasir Angin berkembang menjadi peradaban kuno Caringin
Kurung.
Abad 1-4:
- 100 M - Buni berkembang menjadi peradaban Sagara Pasir.
Peradaban kuno Teluk Lada muncul di Pandeglang.
- 130 M - Dewawarman, seorang perantau dari Pallawa
mendirikan kerajaan Salakanagara di Teluk Lada.
- 132 M - Berita Cina menyebutkan tentang keberadaan
Salakanagara.
- 150 M - Ptolemeus dari Yunani menyebutkan negeri Argyre
dalam salah satu peta dunianya, yang kemungkinan merujuk pada
Salakanagara.
- 300 M - Serangkaian peradaban awal tumbuh di timur
Salakanagara.
- 358 M - Jayasinghawarman dari Shalankayana mendirikan
kerajaan Tarumanagara di Bekasi.
- 362 M - Salakanagara menjadi bawahan Tarumanagara.
- 363 M - Santanu dari Gangga mendirikan kerajaan
Indraprahasta di Cirebon.
- 395 M - Purnawarman naik tahta menjadi raja
Tarumanagara.
- 397 M - Ibukota Tarumanagara dipindahkan ke Sundapura.
- 399 M - Indraprahasta menjadi bawahan Tarumanagara.
Abad 5:
- 417 M - Prasasti Tugu.
- 434 M - Raja Purnawarman wafat. Wisnuwarman naik tahta
menggantikan ayahnya.
- 437 M - Pemberontakan Cakrawarman.
- 456 M - Aji Saka, diperkirakan seorang perantau dari
negeri Indo-Skithia (kerajaan Saka), tiba di Rembang dan mendirikan
peradaban kuno Medang Kamulan. Ini menandai dimulainya peradaban di Bumi
Jawa.
- 528 M - Tarumanagara mengirimkan utusan pertamanya ke
negeri Cina (Dinasti Sui).
- 535 M - Suryawarman menaiki tahta Tarumanagara. Ia
meninggalkan Sundapura dan mendirikan ibukota baru di timur. Sundapura
lalu berkembang menjadi kerajaan bawahan bernama Sunda Sembawa.
- 536 M - Manikmaya mendirikan kerajaan Kendan di Nagreg,
tanah yang dihadiahkan oleh Maharaja Tarumanagara kepadanya.
Abad 7:
- 612 M - Wretikandayun, putra Manikmaya mendirikan
kerajaan Galuh.
- 628 M - Linggawarman menaiki tahta Tarumanagara. Ia
menikahkan kedua putrinya masing-masing kepada Tarusbawa (penguasa Sunda)
dan Dapunta Hyang (penguasa Sriwijaya).
- 632 M - Kerajaan Kalingga muncul di Jepara,
diperkirakan didirikan oleh seorang perantau bernama Bhanu dari Kalinga di
India timur.
- 648 M - Kartikeyasinga menjadi raja Kalingga.
- 664 M - Seorang biksu Tang bernama Huining mengunjungi
kerajaan Kalingga untuk menemui resi Jhanabhadra.
- 669 M - Tarumanagara runtuh dan terpecah menjadi dua,
Sunda dan Galuh.
- 671 M - Prabu Wiragati mendirikan kerajaan Saunggalah
di Kuningan sebagai bawahan Galuh.
- 674 M - Maharani Shima naik tahta di Kalingga.
- 686 M - Sriwijaya menaklukkan pesisir Tatar Sunda.
Tarusbawa mundur ke selatan dan memindahkan ibukota kerajaan ke pedalaman
Pakuan Pajajaran (Bogor), sementara kota pelabuhan di Banten dan Jakarta
diduduki oleh Sriwijaya.
- 695 M - Ratu Shima membagi kerajaannya menjadi dua:
Kalingga Utara (Mataram) dan Kalingga Selatan (Sambara).
Abad 8:
- 702 M - Mandiminyak menaiki tahta Galuh.
- 709 M - Sena (Bratasena) menaiki tahta Galuh.
- 716 M - Kudeta di Galuh. Purbasora menggulingkan raja
Sena dari tahtanya. Sena lolos dan meminta perlindungan kepada Tarusbawa
di Pakuan.
- 721 M - Sanjaya, putra Sena dan cucu Shima menyerbu
Galuh untuk membalaskan dendam ayahnya. Indraprahasta menjadi daerah
pertama yang ia taklukkan.
- 722 M - Sanjaya menaklukkan Saunggalah (Kuningan).
- 723 M - Sanjaya menyerbu istana Galuh, menewaskan
Purbasora. Ia kemudian menobatkan dirinya menjadi raja Galuh. Pada tahun
yang sama, Tarusbawa menikahkan putrinya dengan Sanjaya. Sanjaya otomatis
menjadi penguasa Sunda dan Galuh sekaligus, menyatukan kedua negeri
tersebut.
- 732 M - Ratu Shima wafat. Sanjaya mendirikan kerajaan
Mataram. Ia menunjuk Tamperan sebagai penguasa Sunda-Galuh, dan Demunawan
sebagai penguasa Saunggalah.
- 739 M - Galuh memerdekakan diri dari Sunda setelah
serangkaian peristiwa besar (kudeta, perang, dan perjanjian). Manarah
menjadi penguasa Galuh dengan gelar Prabu Jayaprakosa sementara putra
Tamperan, Banga menjadi raja Sunda. Keduanya kemudian menjadi bawahan
Sriwijaya.
- 752 M - Sriwijaya menaklukkan Kalingga.
- 759 M - Raja Banga memerdekakan Sunda dari kekuasaan
Galuh.
- 760 M - Panangkaran naik tahta menggantikan Sanjaya.
Gajayana mendirikan kerajaan Kanjuruhan di Jawa Timur.
- 770 M - Dinasti Sailendra berkuasa di Mataram.
- 775 M - Dharanindra menaiki tahta Mataram. Sailendra
menjadi penguasa di Sriwijaya. Candi Borobudur mulai dibangun.
- 778 M - Pembangunan Candi Kalasan dan Candi Sari.
- 782 M - Prasasti Kelurak.
- 787 M - Sailendra menyerang Champa di Vietnam Selatan
dan Chenla di Kamboja
- 789 M - Gajayana wafat. Kanjuruhan bersatu dengan
Mataram.
- 792 M - Samaratungga menaiki tahta Mataram. Kompleks
percandian Candi Sewu selesai dibangun.
- 798 M - Prabu Jayaprakosa wafat.
Abad 9:
- 802 M - Penguasa Kamboja Jayawarman II memerdekakan
diri dari kekuasaan Wangsa Sailendra dan mendirikan kerajaan Khmer.
- 819 M - Rakyan Wuwus naik tahta di Sunda bergelar Prabu
Gajah Kulon. Ia menyatukan kembali kerajaan Sunda dan Galuh dalam satu
pemerintahan.
- 825 M - Candi Borobudur selesai dibangun.
- 847 M - Wangsa Sailendra terusir dari Jawa. Rakai
Pikatan dari Wangsa Sanjaya menaiki tahta Mataram. Candi Prambanan
dibangun.
- 856 M - Balaputradewa, seorang pangeran Sailendra dari
Jawa menjadi Maharaja Sriwijaya. Dyah Lokapala (Kayuwangi) menaiki tahta
Mataram.
- 880 M - Peristiwa Wuatan Tija.
- 882 M - Gunung Merapi meletus.
- 899 M - Dyah Balitung menaiki tahta Mataram.
- 900 M - Mataram menjalin hubungan persahabatan dengan
kerajaan-kerajaan Hindu di Filipina. Kebudayaan maju muncul di Blambangan.
Abad 10:
- 905 M - Mataram menaklukkan Bali.
- 924 M - Dyah Wawa naik tahta di Mataram.
- 927 M - Sriwijaya memulai invasi terhadap Mataram.
- 929 M - Perang Sriwijaya-Mataram usai. Sisa prajurit
Mataram pimpinan Mpu Sindok dibantu oleh rakyat Nganjuk berhasil
mengalahkan pasukan Sriwijaya di desa Anjuk Ladang. Mpu Sindok mendirikan
kerajaan Medang dan Wangsa Isyana yang berpusat di Jawa Timur.
- 932 M - Prasasti Kebon Kopi II.
- 937 M - Prasasti Anjuk Ladang. Mpu Sindok mendirikan
tugu di Nganjuk sebagai ungkapan kemenangan melawan pasukan Sriwijaya.
- 960 M - Gunung Merapi meletus.
- 985 M - Dharmawangsa Teguh menaiki tahta Medang.
- 986 M - Ketut Wijaya, seorang pangeran Mataram
mendirikan kerajaan Wengker.
- 988 M - Medang menyerang kota Palembang di Sriwijaya.
- 990 M - Medang kembali menyerang Palembang dan berhasil
mendudukinya.
- 992 M - Pasukan Sriwijaya merebut kembali kota
Palembang.
- 996 M - Epos Mahabharata diterjemahkan ke dalam bahasa
Jawa Kuno untuk pertama kalinya.
- 997 M - Prasasti Hujung Langit. Medang menduduki
Lampung.
Abad 11:
- 1016 M - Peristiwa Mahapralaya. Serangan Raja Wurawari
dari negeri Lwaram (Ngloram) yang menewaskan Raja Dharmawangsa dan
sebagian besar bangsawan Medang. Kerajaan Medang otomatis musnah.
- 1019 M - Airlangga mendirikan istana Watan Mas di
Pasuruan.
- 1025 M - Invasi Kerajaan Chola terhadap Sriwijaya.
Airlangga mulai memperluas wilayah kekuasaan negerinya.
- 1028 M - Rajendra Chola menunjuk Sri Dewa sebagai raja
baru Sriwijaya dibawah Dinasti Chola.
- 1030 M - Airlangga menaklukkan Hasin, Wuratan, dan
Lewa. Sri Jayabupati menaiki tahta Sunda. Ia memerdekakan kerajaannya dari
jajahan Sriwijaya.
- 1031 M - Airlangga menaklukkan Wengker. Lewa
memberontak, namun berhasil ditumpas.
- 1032 M - Ratu Tulodong penguasa Lodoyong menyerang
Airlangga dan menghancurkan istana Watan Mas. Airlangga berhasil lolos dan
membangun ibukota baru di Kahuripan. Ia kemudian menundukkan Lwaram,
membalaskan dendam Dharmawangsa.
- 1035 M - Mpu Kanwa menggubah naskah Arjunawiwaha.
Pemberontakan raja Wengker.
- 1036 M - Airlangga membangun Asrama Sri Wijaya.
- 1037 M - Pemberontakan Wengker berhasil ditumpas.
Airlangga berhasil menaklukkan seluruh Bumi Jawa.
- 1042 M - Airlangga memindahkan ibukota ke Dahanapura
(Daha). Ia kemudian membagi Kahuripan masing-masing kepada kedua putranya:
Samarawijaya di Panjalu dan Garasakan di Janggala. Airlangga kemudian
pergi menyepi. Lodoyong menjadi negara yang merdeka kembali.
- 1044 M - Perang saudara antara Janggala dan Panjalu.
- 1049 M - Airlangga wafat dalam pertapaannya.
- 1052 M - Panjalu menjadi bawahan Janggala.
- 1066 M - Sriwijaya merdeka dari Chola.
- 1088 M - Sriwijaya menjadi bawahan kerajaan Melayu
Dharmasraya (Mauli).
- 1100 M - Janggala menaklukkan Madura.
Abad 12:
- 1104 M - Panjalu merdeka dari Janggala.
- 1116 M - Lodoyong menjadi bawahan Panjalu.
- 1135 M - Sri Jayabaya naik tahta di Panjalu. Ia
berhasil menaklukkan Janggala. Panjalu berganti nama menjadi Kediri.
- 1157 M - Kakawin Bharatayudha ditulis, sebagai kiasan
kemenangan Kediri atas Janggala.
- 1159 M - Prabu Jayabaya wafat. Terjadi perebutan tahta
antara kedua putranya. Janggala mengambil kesempatan ini untuk
memerdekakan diri.
- 1175 M - Darmasiksa naik tahta di Sunda. Putranya,
Jayadarma menikah dengan putri Singhasari bernama Dyah Lembu Tal. Kelak
keduanya memiliki putra bernama Wijaya, seorang tokoh besar dalam beberapa
dekade ke depan.
- 1183 M - Dinasti Mauli berkuasa sepenuhnya di Sumatra,
mengakhiri dominasi Sriwijaya.
- 1185 M - Janggala dan Kediri kembali bersatu, melalui
jalur pernikahan.
- 1190 M - Kertajaya naik tahta di Kediri.
- 1193 M - Pasukan Janggala menyerbu Kediri dan berhasil
menduduki kota dan istana Daha. Kertajaya terpaksa mengungsi dari
istananya.
- 1194 M - Kertajaya memimpin pasukan Kediri menggempur
dan menaklukkan Janggala.
Abad 13:
- 1205 M - Ken Arok menjadi penguasa Tumapel dan
memerdekakan diri dari kekuasaan Kediri.
- 1221 M - Pertempuran Ganter. Prabu Kertajaya tewas di
tangan Ken Arok.
- 1222 M - Kediri menjadi bawahan Tumapel. Ken Arok
menjadi penguasa tertinggi di Bumi Jawa.
- 1227 M - Ken Arok tewas diracun oleh Anusapati, yang
kemudian menggantikannya sebagai raja Tumapel.
- 1248 M - Wisnuwardhana menjadi raja Tumapel.
- 1250 M - Kediri disatukan kembali dengan Tumapel.
- 1252 M - Erupsi gunung Merapi.
- 1254 M - Tumapel berganti nama menjadi Singhasari.
- 1255 M - Prasasti Mula Malurung.
- 1257 M - Erupsi dahsyat gunung Samalas di pulau Lombok.
- 1258 M - Perubahan iklim akibat erupsi gunung Samalas.
Sebagian besar Bumi mengalami musim dingin berkepanjangan. Gerhana Bulan
total terjadi pada bulan Mei.
- 1263 M - Iklim Bumi kembali normal.
- 1268 M - Kertanegara menaiki tahta Singhasari.
- 1275 M - Singhasari memulai ekspedisi penaklukkan Tanah
Melayu. Armada besar pimpinan Kebo Anabrang berangkat ke Sumatra.
- 1284 M - Pasukan Singhasari pimpinan Wijaya (menantu
Kertanegara dan seorang pangeran Sunda) menundukkan Bali.
- 1286 M - Penaklukkan Melayu selesai. Kertanegara
menghadiahkan arca Amoghapasa kepada penguasa Dharmasraya.
- 1289 M - Dinasti Yuan mengirim utusan yang meminta agar
Singhasari tunduk pada kekuasaan Mongol. Kertanegara dengan tegas menolak
dan memotong telinga sang utusan.
- 1292 M - Pemberontakan Jayakatwang. Kertanegara tewas
di tangan Jayakatwang (adipati Kediri), menandai runtuhnya Singhasari dan
kembali bangkitnya Kediri. Wijaya bersedia tunduk lalu mendirikan desa
Majapahit sebagai bawahan Kediri. Di tahun yang sama, pasukan Mongol
mendarat di pesisir utara Jawa timur dan menduduki kota-kota pelabuhan
dari Tuban hingga Ujung Galuh (Surabaya).
- 1293 M - Aliansi Mongol-Majapahit menghancurkan kota
Daha. Jayakatwang ditangkap dan menjadi tawanan Mongol. Wijaya kemudian
mengusir pasukan Mongol saat mereka lengah dan mendirikan kerajaan
Majapahit. Dalam perjalanan kembali ke Khanbaliq, pasukan Mongol membunuh
Jayakatwang yang menjadi tawanan mereka.
- 1295 M - Ranggalawe, salah satu pendiri Majapahit yang
menjabat sebagai adipati Tuban tewas dalam suatu konspirasi oleh
Halayudha, seorang licik yang berambisi menjadi mahapatih Majapahit. Ia
tewas di tangan Kebo Anabrang (mantan panglima ekspedisi Pamalayu), yang
langsung dibunuh saat itu juga oleh Lembu Sora, paman Ranggalawe. Arya
Wiraraja, penguasa Lumajang dan ayah Ranggalawe memerdekakan negerinya
dari Majapahit.
Abad 14:
- 1300 M - Lembu Sora tewas di tangan mahapatih Nambi
setelah keduanya diadu domba oleh Halayudha.
- 1309 M - Wijaya wafat. Sahabatnya, Nambi mengundurkan
diri dari jabatan mahapatih Majapahit dan menjadi raja di Lumajang. Tahta
diserahkan kepada Jayanagara, putra Wijaya dengan Dara Petak, seorang
putri dari Dharmasraya.
- 1313 M - Gajah Mada menjadi kepala pasukan khusus
Bhayangkara.
- 1316 M - Nambi, salah satu pendiri Majapahit tewas
akibat difitnah oleh Halayudha dan Jayanagara. Lumajang dianeksasi oleh
Majapahit. Halayudha diangkat sebagai mahapatih baru.
- 1319 M - Pemberontakan Dharmaputra Winehsuka pimpinan
Ra Kuti. Trowulan berhasil diduduki, namun dapat direbut kembali oleh
pasukan Bhayangkara pimpinan Gajah Mada yang kemudian menumpas para
Dharmaputra. Jabatannya dinaikkan menjadi patih. Halayudha dihukum mati
setelah segala fitnah yang ia perbuat di masa lalu terbongkar.
- 1321 M - Odorico da Pordenone dari Venesia mengunjungi
Majapahit.
- 1325 M - Majapahit mengirim Adityawarman sebagai duta
besar ke Khanbaliq untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Dinasti Yuan.
- 1328 M - Jayanagara dibunuh oleh Ra Tanca, anggota
Dharmaputra terakhir yang masih hidup. Tanca kemudian langsung dibunuh
oleh Gajah Mada saat itu juga. Tahta Majapahit diserahkan kepada
Tribhuwanatunggadewi.
- 1329 M - Pemberontakan Keta.
- 1331 M - Pemberontakan Sadeng.
- 1332 M - Adityawarman kembali pergi ke Khanbaliq
sebagai duta besar Majapahit.
- 1334 M - Hayam Wuruk lahir.
- 1336 M - Ratu Tribhuwana mengangkat Gajah Mada sebagai
mahapatih, yang kemudian mengucapkan Sumpah Palapa.
- 1337 M - Wang Dayuan, seorang pengelana Yuan-Mongol
mengunjungi Majapahit dan melaporkan tentang adanya sisa-sisa pasukan
Mongol yang menetap dan membentuk komunitas Muslim Hui di lembah Gelam,
Sidoarjo.
- 1339 M - Majapahit menaklukkan negeri-negeri di Sumatra
dan Malaya yang belum tunduk. Adityawarman diangkat sebagai gubernur
Sumatra.
- 1343 M - Gajah Mada dan Adityawarman memimpin pasukan
Majapahit menaklukkan Bali dan Lombok.
- 1350 M - Hayam Wuruk menaiki tahta Majapahit. Majapahit
menguasai Bawean.
- 1357 M - Perang Bubat. Raja Sunda tewas dalam suatu
kesalahpahaman oleh Gajah Mada. Hayam Wuruk yang kecewa kemudian mencabut
jabatan sang mahapatih dan mengasingkannya ke Madakaripura. Majapahit
menaklukkan Sumbawa.
- 1359 M - Gajah Mada diangkat kembali sebagai mahapatih,
namun memerintah dari Madakaripura. Hayam Wuruk mengunjungi Malang.
- 1364 M - Gajah Mada wafat.
- 1365 M - Puncak kejayaan Majapahit di bawah pimpinan
Prabu Hayam Wuruk. Kakawin Nagarakretagama selesai ditulis oleh Mpu
Prapanca, yang menuliskan daftar wilayah kekuasaan Majapahit serta
negara-negara sahabatnya.
- 1371 M - Prabu Niskala Wastukancana naik tahta di
Sunda.
- 1376 M - Wijayarajasa mendirikan keraton Majapahit
Timur (Blambangan), namun masih sebagai bawahan Majapahit pusat.
Adityawarman wafat.
- 1377 M - Pemberontakan kerajaan-kerajaan di Sumatra:
Pagaruyung, Palembang, dan Dharmasraya. Berhasil ditumpas oleh Majapahit,
namun berakibat lepasnya Pagaruyung.
- 1382 M - Wastukancana membagi Tatar Sunda kepada kedua
putranya. Sunda pun kembali terpecah menjadi Sunda dan Galuh.
- 1389 M - Hayam Wuruk wafat. Wikramawardhana naik tahta
menggantikannya.
- 1398 M - Majapahit menaklukkan Tumasik.
Abad 15:
- 1404 M - Perang Paregreg, perang sipil Majapahit
dimulai. Wirabhumi memerdekakan Majapahit Timur dari keraton Majapahit
Barat pimpinan Wikramawardhana. Sunan Gresik mendirikan Walisongo, sebuah
majelis dakwah Islam.
- 1405 M - Ekspedisi laut Dinasti Ming pimpinan Laksamana
Cheng Ho mengunjungi kedua keraton Majapahit.
- 1406 M - Keraton Majapahit Timur diserbu dan diduduki.
Seluruh penghuni keraton termasuk sejumlah besar utusan Tionghoa anggota
ekspedisi Dinasti Ming tewas dalam serangan itu. Wirabhumi sendiri
berhasil lolos namun kemudian dikejar dan dibunuh oleh Raden Gajah. Perang
Paregreg pun berakhir.
- 1408 M - Armada Cheng Ho kembali mengunjungi Majapahit,
kali ini untuk menagih hutang atas terbunuhnya utusan Ming saat Perang
Paregreg.
- 1415 M - Kaisar Dinasti Ming mengakui kedaulatan
Majapahit atas Palembang.
- 1419 M - Sunan Gresik wafat.
- 1427 M - Wikramawardhana wafat. Suhita naik tahta
sebagai ratu Majapahit.
- 1430 M - Pangeran Walangsungsang alias Cakrabuana,
putra sulung Siliwangi mendirikan kesultanan Cirebon sebagai bawahan
Galuh.
- 1442 M - Raden Paku alias Sunan Giri lahir.
- 1448 M - Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati
lahir.
- 1450 M - Raden Said alias Sunan Kalijaga lahir.
- 1475 M - Raden Patah mendirikan kesultanan Demak
sebagai bawahan Majapahit.
- 1477 M - Semarang menjadi bawahan Demak.
- 1478 M - Kudeta di Trowulan. Raja Majapahit terakhir
yang sah, Kertabhumi tewas terbunuh dalam serangan yang dilancarkan oleh
Girindrawardhana dari Daha, keturunan Wirabhumi. Raden Patah, putra mahkota
Majapahit yang sah memerdekakan Demak dan menyerbu Daha, namun menemui
kegagalan.
- 1479 M - Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati
menggantikan kedudukan Cakrabuana sebagai penguasa Cirebon.
- 1482 M - Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi naik
tahta di Sunda. Ia kembali menyatukan Sunda dan Galuh ke dalam satu
pemerintahan, serta merebut Lampung dari Majapahit. Kerajaan Sunda
kemudian berganti nama menjadi Pajajaran. Di tahun yang sama, Sunan Gunung
Jati memproklamasikan kemerdekaan Cirebon dari Pajajaran.
- 1487 M - Raden Paku alias Sunan Giri mendirikan
pesantren Giri Kedaton di Gresik, yang berkembang menjadi pusat pendidikan
Islam dan negara-kota pelabuhan yang kaya.
Abad 16:
- 1506 M - Sunan Giri wafat.
- 1511 M - Demak melancarkan ekspansi ke wilayah
sekitarnya. Sedayu, Tegal, dan Kudus berturut-turut jatuh ke dalam
kekuasaannya. Di Malaya, Portugis menguasai Malaka. Kesultanan Malaka
runtuh dan Portugis resmi menjadi pengendali Selat Malaka.
- 1513 M - Tome Pires, seorang pengelana Portugis mengunjungi
pulau Jawa dan mencatatkan perjalanannya tersebut di dalam bukunya, Suma
Oriental. Panglima Demak, Pati Unus mengirim ekspedisi militer ke Malaka,
namun menemui kegagalan. Majapahit beraliansi dengan Klungkung dari Bali
untuk menyerbu Demak, namun dapat dipukul mundur.
- 1515 M - Cirebon menjadi bawahan Demak.
- 1517 M - Majapahit menjalin hubungan diplomatik dengan
Portugis.
- 1518 M - Raden Patah wafat. Pati Unus naik tahta
sebagai sultan Demak menggantikannya. Ia kemudian memimpin penaklukkan
Demak atas Jepara.
- 1521 M - Demak kembali menyerbu Malaka, namun kembali
menemui kegagalan dan Pati Unus gugur. Trenggana naik tahta sebagai sultan
Demak menggantikan kakaknya. Pada tahun yang sama, Prabu Siliwangi
mengirim utusan ke Malaka Portugis untuk menjalin hubungan persahabatan.
Tak lama kemudian, sang Prabu wafat. Tahta Pajajaran diserahkan kepada
Surawisesa, putra sekaligus utusan yang sebelumnya ia kirim ke Malaka
Portugis.
- 1522 M - Perjanjian Sunda Kalapa antara
Pajajaran-Portugis. Surawisesa memperbolehkan Portugis membangun benteng
di Sunda Kalapa dengan jaminan kerajaannya diberi bantuan militer.
- 1526 M - Kesultanan Cirebon dan Demak beraliansi untuk
menggempur kerajaan Pajajaran. Sunan Gunung Jati mendirikan kesultanan
Banten sebagai bawahan Cirebon.
- 1527 M - Majapahit runtuh. Demak menyerbu kota Tuban
dan Daha, pertahanan terakhir kerajaan Majapahit pimpinan
Girindrawardhana. Sang Prabu berhasil meloloskan diri ke Panarukan dan
menjadi raja Blambangan. Demak juga menyerbu dan menduduki pesisir utara
Pajajaran, termasuk Sunda Kalapa yang kemudian diganti namanya menjadi
Jayakarta oleh Fatahillah, panglima militer Demak. Ratna Kencana, putri
Sultan Trenggana mendirikan kerajaan Kalinyamat sebagai bawahan Demak.
- 1528 M - Perang Palimanan antara Cirebon dengan Galuh,
kerajaan bawahan Pajajaran. Rajagaluh dianeksasi oleh Cirebon. Demak
menundukkan Wirosari dan Wirasaba. Blambangan pimpinan Girindrawardhana
mengirimkan utusan ke Malaka Portugis.
- 1529 M - Pangeran Cakrabuana wafat. Demak menundukkan
kadipaten Purbaya dan Gegelang di Madiun.
- 1530 M - Demak menundukkan Medangkungan di Blora dan
Jogorogo di Ngawi. Perang Palimanan berakhir dengan kekalahan Galuh dan
dianeksasinya wilayah itu ke dalam kekuasaan Cirebon.
- 1531 M - Demak menundukkan Surabaya. Perjanjian damai
antara Pajajaran dengan aliansi Cirebon-Demak.
- 1533 M - Prasasti Batutulis.
- 1535 M - Ratu Dewata menaiki tahta Pajajaran. Seorang
raja yang menghabiskan sebagian besar waktunya hanya untuk bertapa dan
menyepi.
- 1536 M - Toyib, seorang ulama Aceh tiba di Jepara untuk
menyebarkan Islam. Ia kemudian menikah dengan Ratu Kalinyamat dan diberi
gelar Sultan Hadlirin.
- 1541 M - Demak berturut-turut menundukkan Lamongan dan
Blitar.
- 1543 M - Ratu Sakti naik tahta di Pajajaran
menggantikan Ratu Dewata. Berbanding terbalik dengan ayahnya, Sakti adalah
seorang raja yang lalim dan kejam.
- 1545 M - Sultan Trenggana menyerbu Blambangan dan
berhasil merebut Pasuruan. Trenggana juga menaklukkan kerajaan Sengguruh
di Malang.
- 1546 M - Trenggana wafat dalam pertempuran melawan
Blambangan di Panarukan. Sunan Prawoto naik tahta sebagai sultan Demak
menggantikannya. Kalinyamat melepaskan diri dari Demak setelah Sultan
Hadlirin tewas terbunuh dalam suatu konspirasi oleh Prawoto dan Arya
Penangsang. Ratna Kencana kembali menjadi Ratu Kalinyamat.
- 1548 M - Sunan Prapen ditunjuk menjadi pemimpin Giri
Kedaton.
- 1549 M - Prawoto tewas di tangan Arya Penangsang, yang
kemudian menggantikannya sebagai sultan Demak. Jaka Tingkir mendirikan
kerajaan Pajang dan bergelar Hadiwijaya. Sunan Kudus mendirikan Masjid
Menara Kudus.
- 1550 M - Sunan Kudus wafat. Ratu Kalinyamat bekerjasama
dengan kesultanan Johor menggempur Malaka Portugis. Meski sempat menduduki
sebagian besar kota Malaka, namun aliansi Johor-Kalinyamat ini akhirnya
dapat dipukul mundur oleh pasukan Portugis.
- 1552 M - Sunan Gunung Jati mengangkat putranya, Maulana
Hasanuddin menjadi sultan Banten. Banten pun merdeka dari Cirebon, lalu
menundukkan Lampung.
- 1554 M - Arya Penangsang tewas di tangan Sutawijaya,
putra Ki Ageng Pemanahan yang memimpin pasukan pemberontak suruhan
Hadiwijaya dari Pajang. Kesultanan Demak pun resmi runtuh. Pajang muncul
sebagai penguasa baru di Jawa. Demak, Jepara, dan Jipang menjadi bawahan
Pajang.
- 1556 M - Hadiwijaya menghadiahkan tanah Mataram kepada
Ki Ageng Pemanahan atas jasanya mengalahkan Arya Penangsang. Sunan
Kalijaga wafat.
- 1560 M - Portugal mendirikan pos dagang di Panarukan.
- 1567 M - Prabu Suryakancana naik tahta sebagai raja
terakhir Pajajaran.
- 1568 M - Sunan Prapen mengadakan pertemuan antara Hadiwijaya
dengan para penguasa di Jawa Timur pimpinan Panji Wiryakrama dari
Surabaya. Seluruh Jawa Timur kecuali Blambangan dan Madura pun resmi
bersatu dengan Pajang. Sunan Gunung Jati wafat. Fatahillah diangkat
sebagai sultan Cirebon menggantikannya.
- 1570 M - Fatahillah wafat. Maulana Hasanuddin wafat.
Maulana Yusuf diangkat menjadi Sultan Banten menggantikan ayahnya.
- 1574 M - Ratu Kalinyamat kembali mengirim armada perang
untuk menyerbu Malaka Portugis. Kali ini bekerjasama dengan Aceh. Meski
sempat membuat Portugis kewalahan, serangan ini juga gagal merebut Malaka.
- 1575 M - Ki Ageng Pemanahan wafat. Sutawijaya
menggantikan ayahnya sebagai penguasa Mataram.
- 1576 M - Kesultanan Banten melancarkan agresi
besar-besaran terhadap Pajajaran. Kota Pakuan dikuasai oleh pasukan
Banten. Prabu Suryakancana dan keluarganya meloloskan diri ke pedalaman
Pandeglang.
- 1579 M - Kerajaan Pajajaran runtuh setelah Pandeglang
dikuasai sepenuhnya oleh kesultanan Banten. Prabu Suryakancana wafat dalam
pertempuran. Banten pun menjadi penguasa tertinggi di Tatar Sunda. Prabu
Geusan Ulun naik tahta di kerajaan Sumedang Larang dan memerdekakannya
dari Cirebon. Ratu Kalinyamat wafat. Pangeran Arya Jepara, keponakan sang
ratu sekaligus putra sultan Banten, diangkat sebagai penguasa Kalinyamat.
Ia berhasil menanamkan kekuasaan di pulau Bawean.
- 1582 M - Hadiwijaya wafat. Daerah-daerah bawahan di
Jawa Timur pimpinan Surabaya melepaskan diri dari kekuasaan Pajang.
- 1583 M - Arya Pangiri naik tahta sebagai sultan Pajang
setelah menyingkirkan Pangeran Benawa.
- 1586 M - Benawa bersekutu dengan Sutawijaya untuk
menggempur Pajang. Arya Pangiri dilengserkan dan Benawa menjadi sultan
Pajang. Sutawijaya kemudian menyerbu Madiun untuk menundukkan Purbaya.
- 1587 M - Erupsi gunung Merapi.
- 1588 M - Sutawijaya memerdekakan Mataram dari Pajang.
Ia menjadi penguasa bergelar Panembahan Senopati. Benawa wafat. Pajang pun
bersatu dengan Mataram. Senopati kemudian menyerbu Surabaya yang tak ingin
tunduk, sebelum didamaikan oleh Sunan Prapen.
- 1590 M - Perang Mataram-Purbaya berakhir dengan
takluknya Purbaya. Mataram juga menaklukkan Madiun, kemudian menyerbu
Jepara namun berhasil dipukul mundur oleh pasukan Kalinyamat.
- 1591 M - Perebutan tahta di Kediri.
- 1596 M - Bangsa Belanda untuk pertama kalinya tiba di
Jawa. Mereka mendarat di Banten, namun masih sebatas berdagang. Benteng
Kuta Raja Cirebon dibangun sebagai simbol persahabatan antara Cirebon
dengan Mataram.
- 1599 M - Peristiwa Bedhahe Kalinyamat. Mataram
melancarkan invasi besar-besaran terhadap Jepara dan berhasil
menguasainya. Kerajaan Kalinyamat pun runtuh.
- 1600 M - Pemberontakan Pati pimpinan Adipati Pragola.
Berhasil ditumpas oleh putra mahkota Mataram, Raden Mas Jolang.
Abad 17:
- 1601 M - Panembahan Senopati wafat. Raden Mas Jolang
naik tahta di Mataram menggantikan ayahnya dan bergelar Panembahan
Hanyakrawati. Selat Muria diperkirakan lenyap akibat pendangkalan
berkepanjangan. Pulau Muria pun bersatu dengan Jawa.
- 1602 M - Pemberontakan Demak pimpinan Pangeran Puger.
Perang sipil Mataram-Demak dimulai. Belanda resmi membentuk VOC, sebuah
kongsi dagang internasional. VOC kemudian mendirikan pos dagang pertamanya
di Gresik dan Jaratan.
- 1603 M - VOC mendirikan pos dagang di Banten.
- 1605 M - Pangeran Puger ditangkap dan dibuang ke Kudus.
Demak kembali menjadi bagian dari Mataram.
- 1607 M - Pemberontakan Ponorogo pimpinan Jayaraga, adik
Hanyakrawati. Berhasil dipadamkan dan Jayaraga dibuang ke Nusakambangan.
- 1610 M - Mataram menyerbu Surabaya, namun mengalami
kegagalan.
- 1611 M - VOC mendirikan pos dagang di Jayakarta.
- 1613 M - Mataram kembali menyerbu Surabaya, namun
kembali gagal. Pos-pos VOC di Gresik dan Jaratan ikut terbakar. Sebagai
permintaan maaf, Sultan Hanyakrawati mengizinkan VOC mendirikan pos dagang
baru di Jepara. Hanyakrawati kemudian wafat dalam kecelakaan saat berburu
kijang di hutan Krapyak. Raden Mas Rangsang naik tahta dan bergelar
Panembahan Hanyakrakusuma.
- 1614 M - Mataram menaklukkan Malang dan Lumajang. VOC
mengirim duta besar pertamanya ke Mataram untuk menjalin kerja sama namun
ditolak oleh Hanyakrakusuma.
- 1615 M - Patih Mataram, Ki Juru Martani wafat.
Kedudukannya digantikan oleh Tumenggung Singaranu. Mataram menaklukkan
Wirasaba. Surabaya membalas dengan mengirim pasukan ke Wirasaba.
- 1616 M - Pasukan Mataram mengalahkan pasukan Surabaya di
desa Siwalan. Mataram kemudian lanjut menaklukkan Lasem.
- 1617 M - Pemberontakan Pajang pimpinan Ki Tambakbaya.
Berhasil dipadamkan dan Tambakbaya melarikan diri ke Surabaya. Mataram
menaklukkan Pasuruan. Cirebon menjadi bawahan Mataram.
- 1618 M - Mataram menaklukkan Galuh.
- 1619 M - VOC menaklukkan kota Jayakarta dan mengganti
namanya menjadi Batavia. Markas VOC yang semula di Ambon pun dipindah ke
Batavia. Jan Pieterszoon Coen ditunjuk sebagai Gubernur Jenderal VOC.
Pendudukan Belanda di pulau Jawa pun dimulai. Mataram menaklukkan Tuban.
- 1620 M - Invasi Mataram ke Surabaya dimulai. Pasukan
Mataram membendung Sungai Mas untuk menghentikan suplai air. Mataram juga
menggempur dan menaklukkan kerajaan Sumedang Larang.
- 1621 M - Mataram mulai menjalin hubungan diplomatik
dengan VOC.
- 1622 M - Mataram menaklukkan kerajaan Sukadana di
Kalimantan Barat.
- 1624 M - Mataram menaklukkan Madura. Hanyakrakusuma
mendapatkan gelar baru, Sultan Agung.
- 1625 M - Surabaya dilanda bencana kelaparan akibat
suplai pangan terputus oleh invasi Mataram. Jayalengkara akhirnya menyerah
dan bersedia menjadikan Surabaya sebagai bagian dari Mataram.
- 1627 M - Pemberontakan Pati pimpinan Adipati Pragola,
sepupu Sultan Agung. Berhasil ditumpas.
- 1628 M - Invasi Mataram ke Batavia dimulai. Pasukan
Mataram berhasil menduduki sebuah benteng VOC, namun kemudian terpukul
mundur akibat kekurangan perbekalan.
- 1629 M - Mataram kembali menyerbu Batavia, namun
kembali mengalami kekalahan. Walaupun begitu, pasukan Mataram berhasil
membendung dan mengotori Sungai Ciliwung yang mengakibatkan wabah kolera
melanda Batavia. Gubernur Jenderal VOC pertama, JP Coen tewas menjadi
korban wabah tersebut.
- 1630 M - Sultan Agung mengirim utusan ke Gresik agar
Giri Kedaton bersedia menjadi bawahan Mataram, namun ditolak oleh Sunan
Kawis Guwa, penguasanya saat itu. Akibatnya, Mataram menyerbu Giri
Kedaton. Pertempuran besar terjadi hingga enam tahun berikutnya.
- 1631 M - Pemberontakan Sumedang.
- 1632 M - Cirebon yang setia pada Mataram berhasil
memadamkan pemberontakan Sumedang.
- 1633 M - Mataram menyerang Blambangan. Sultan Agung
menciptakan Tahun Jawa dan memberlakukannya pada negerinya.
- 1636 M - Perang Mataram-Giri Kedaton berakhir. Giri
Kedaton takluk dan dianeksasi oleh Mataram. Di tahun yang sama, Mataram
menundukkan kesultanan Palembang di Sumatra Selatan. Mataram akhirnya juga
dapat menaklukkan Blambangan setelah berperang 3 tahun lamanya.
- 1641 M - Sultan Agung menggubah Serat Nitipraja.
- 1645 M - Sultan Agung wafat. Sebelumnya, ia
memerintahkan pembangunan Imogiri sebagai pusat pemakaman keluarga
bangsawan kesultanan Mataram. Raden Mas Sayidin naik tahta menggantikan
ayahnya dan bergelar Sultan Amangkurat I.
- 1646 M - Mataram kembali menjalin hubungan dengan VOC.
- 1647 M - Ibukota Mataram dipindah ke Plered.
- 1649 M - Sultan Cirebon, Panembahan Girilaya diundang
oleh Amangkurat I untuk mengunjungi Mataram. Sesampainya di sana, ia dan
kedua putranya justru dilarang kembali ke Cirebon dan dipaksa untuk
tinggal di Mataram. Pangeran Wangsakerta diangkat sebagai wali sultan
karena ayahnya tak kunjung kembali.
- 1651 M - Sultan Ageng Tirtayasa naik tahta di Banten.
- 1652 M - Mataram menyerahkan wilayah Bekasi kepada VOC.
Tawang Alun naik tahta di Blambangan.
- 1659 M - VOC menduduki Palembang. Kekuasaan Mataram di
Sumatra pun lenyap. Blambangan bekerja sama dengan Bali untuk melepaskan
diri dari Mataram. Pertempuran terjadi dan berakhir dengan dikuasainya
ibukota Blambangan oleh pasukan Mataram. Sang Prabu Tawang Alun dan
pengikutnya mundur ke Bali.
- 1661 M - Putra mahkota Mataram, Raden Mas Rahmat
melancarkan aksi kudeta setelah terlibat perselisihan dengan sang ayah,
namun mengalami kegagalan.
- 1674 M - Trunojoyo, seorang bangsawan Madura
memerdekakan wilayah tersebut dari kekuasaan Mataram.
- 1676 M - Laskar Madura pimpinan Trunojoyo
berturut-turut menduduki Lasem, Rembang, Demak, Semarang, dan Pekalongan.
Tawang Alun memerdekakan Blambangan dari jajahan Mataram.
- 1677 M - Trunojoyo berturut-turut menduduki Tegal,
Cirebon, dan Banyumas, hingga akhirnya berhasil menguasai dan menjarah
ibukota Mataram. Amangkurat pun terpaksa meninggalkan keraton dan kemudian
wafat dalam pelariannya di Tegalwangi. Mas Rahmat naik tahta sebagai
sultan Mataram bergelar Amangkurat II. Ia mengadakan perjanjian dengan VOC
di Jepara untuk mengalahkan Trunojoyo. Pangeran Wangsakerta mengadakan
seminar sejarah Gotrasawala di Cirebon dengan para sejarawan dari beberapa
negara di Nusantara saat itu. Cirebon kehilangan wilayah Rangkas Sumedang
(Karawang-Purwakarta-Subang) yang direbut oleh Belanda.
- 1679 M - Pemberontakan Trunojoyo berhasil ditumpas oleh
pasukan aliansi VOC-Mataram yang dibantu oleh armada Bugis pimpinan Arung
Palakka. Ibukota Mataram berhasil direbut kembali. Namun sebagai
imbalannya, Mataram harus menyerahkan pesisir utara Jawa kepada VOC. VOC
pun mulai terlibat dalam suksesi pemerintahan di Mataram dan juga Madura.
Sultan Ageng Tirtayasa membagi Cirebon menjadi dua untuk menghindari
perpecahan keluarga, yaitu keraton Kasepuhan dan keraton Kanoman.
- 1680 M - Puncak kejayaan kesultanan Banten di bawah
pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa. Trunojoyo dihukum mati oleh Amangkurat
II. VOC menyerbu dan menghancurkan Giri Kedaton, sekutu terakhir yang
loyal terhadap Trunojoyo. Ibukota Mataram dipindah ke Kartasura.
- 1681 M - Cornelis Speelman ditunjuk sebagai Gubernur
Jenderal VOC. VOC mengadakan perjanjian monopoli dagang dengan Cirebon.
- 1682 M - Kapitan Francois Tack memimpin pasukan VOC
melancarkan ekspedisi pelayaran ke Banten. VOC berhasil merebut dan
memonopoli perdagangan lada di Banten dan mengusir bangsa Eropa lain yang
telah lama berdagang di sana.
- 1683 M - Pasukan VOC menyerbu Banten dan berhasil
menduduki istana Surosowan. Sultan Ageng Tirtayasa tertangkap. Banten
kemudian menjadi bawahan VOC.
- 1684 M - Speelman wafat di Batavia.
- 1686 M - Kapitan Francois Tack tewas di tangan Untung
Surapati, seorang buronan VOC setelah berduel dengannya di Kartasura.
Amangkurat II kemudian merestui Surapati untuk merebut Pasuruan. Setelah
berhasil, ia pun diangkat menjadi bupati Pasuruan bergelar Tumenggung
Wiranegara.
- 1691 M - Prabu Tawang Alun wafat. VOC melaporkan
pemandangan mencengangkan saat prosesi pembakaran jenazah sang Prabu, di
mana sebanyak 271 dari total 400 istri Tawang Alun ikut membakar diri ke
dalam kobaran api.
- 1697 M - Kerajaan Buleleng dari Bali menyerang dan
berhasil menaklukkan Blambangan.
- 1698 M - Pangeran Wangsakerta dan para sejarawan di
seminar Gotrasawala merampungkan penyusunan naskah Pustaka Rajya-rajya i
Bhumi Nusantara dan beberapa karya sejarah lainnya.
Abad 18:
- 1703 M - Amangkurat II wafat. Perebutan tahta antara
Amangkurat III dengan Pangeran Puger.
- 1704 M - Perang Tahta Mataram Pertama dimulai. VOC
mengangkat Pangeran Puger sebagai sultan Mataram bergelar Pakubuwono I,
sementara Amangkurat III diusir.
- 1705 M - Bersama Surapati, Amangkurat III mendirikan
pemerintahan pengasingan di Pasuruan. VOC merebut Priangan Timur dan
Cirebon.
- 1706 M - Pasuruan diserbu oleh VOC dan sekutunya.
Surapati tewas setelah bentengnya diduduki oleh VOC. Amangkurat III
melarikan diri.
- 1708 M - Amangkurat III ditangkap dan dibuang ke Sri
Lanka oleh VOC.
- 1719 M - Perang Tahta Mataram Kedua dimulai. Pakubuwono
I wafat dan digantikan oleh Amangkurat IV.
- 1740 M - Peristiwa Geger Pecinan. Tentara VOC
melancarkan genosida terhadap etnis Tionghoa di Batavia. Tak kurang dari
10.000 orang yang tewas dalam pembantaian massal ini. Sisanya melarikan
diri ke timur menyusuri pesisir utara Jawa. Dalam perjalanan, mereka
menyerang sebuah pos VOC di Tangerang.
- 1741 M - Pelarian Tionghoa dari Batavia bekerja sama
dengan prajurit Mataram menyerang dan menduduki pos-pos VOC berturut-turut
di Lasem, Rembang, Juwana, Jepara, dan Semarang.
- 1743 M - VOC menduduki pulau Bawean.
- 1746 M - Mataram mengadakan perjanjian dengan VOC,
hasilnya Pakubuwono II bersedia menyerahkan kembali Madura dan pesisir
utara Jawa yang sebelumnya dikuasai aliansi Mataram-Tionghoa kepada VOC.
Pangeran Mangkubumi melancarkan pemberontakan menuntut tahta Mataram.
Perang Tahta Mataram Ketiga dimulai.
- 1749 M - VOC melantik Raden Mas Suryadi sebagai sultan
Mataram bergelar Pakubuwono III. Patih Mataram, Raden Mas Said
memberontak, ikut menuntut tahta Mataram.
- 1750 M - Raden Panji Margono bekerjasama dengan laskar
Tionghoa dan laskar santri melancarkan pemberontakan terhadap VOC di Lasem.
Dapat dipadamkan oleh VOC.
- 1754 M - Gubernur VOC atas wilayah Jawa Utara Hartingh
mengadakan pertemuan tertutup dengan Pangeran Mangkubumi mengenai
pembagian Mataram.
- 1755 M - Perjanjian Giyanti, mengakhiri Perang Tahta
Mataram. Mataram secara resmi dibagi menjadi dua pemerintahan: Yogyakarta
dan Surakarta. Mangkubumi diangkat sebagai penguasa Yogyakarta bergelar
Sri Sultan Hamengkubuwono I, sementara Pakubuwono III menjadi penguasa
Surakarta. Kedua negeri pecahan ini pun menjadi bawahan VOC.
- 1757 M - Perjanjian Salatiga. Raden Mas Said yang
terdesak akhirnya menyerahkan diri. Ia kemudian diangkat sebagai penguasa
di Mangkunegaran bergelar Mangkunegara I.
- 1767 M - VOC menyerbu Blambangan dan berhasil menduduki
ibukotanya.
- 1771 M - Perang Puputan Bayu. Rakyat, prajurit, dan
bangsawan Blambangan melakukan bela pati mempertahankan tanah air mereka
dari rongrongan VOC. Diperkirakan lebih dari separuh populasi Blambangan
musnah dalam pertempuran ini.
- 1772 M - Blambangan sepenuhnya ditaklukkan oleh VOC.
- 1788 M - Pakubuwono III wafat dan digantikan putranya
yang bergelar Pakubuwono IV.
- 1800 M - VOC secara resmi dibubarkan. Belanda dikuasai
oleh Kekaisaran Prancis pimpinan Napoleon Bonaparte. Koloni-koloni Belanda
di luar Eropa pun secara tidak langsung jatuh ke tangan Prancis.
Abad 19:
- 1806 M - Kekaisaran Inggris menyerbu Hindia Belanda.
Pertempuran besar terjadi di Laut Jawa antara armada Inggris melawan
koalisi Belanda-Prancis.
- 1807 M - Pemerintah Belanda dibawah Prancis mengangkat
Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
- 1808 M - Daendels tiba di Hindia Belanda. Ia mendirikan
pemerintahan langsung di Lampung, kemudian memulai pembangunan Jalan Raya
Pos Jawa dari Anyer-Panarukan, yang kini menjadi Jalur Pantura. Keputusan
ditentang oleh Sultan Banten. Akibatnya, Daendels menyerbu Banten dan
menghancurkan istana Surosowan. Sang sultan kemudian diasingkan.
Kesultanan Kacirebonan dibentuk sebagai pecahan dari Kanoman.
- 1809 M - Kesultanan Kasepuhan dan Kanoman (termasuk
Kacirebonan) menjadi bawahan Belanda.
- 1810 M - Pemberontakan para bangsawan Yogyakarta
pimpinan Raden Rangga melawan Belanda. Daendels bersama ribuan prajurit
berangkat ke Yogyakarta, memaksa Hamengkubuwono II untuk mengundurkan diri
dan menyerahkan kekuasaannya kepada Raden Mas Surojo, yang bergelar
Hamengkubuwono III. Daendels mengibarkan bendera Prancis di Batavia.
- 1811 M - Daendels ditarik kembali ke Eropa untuk
membantu Napoleon dalam ekspedisinya ke Moskow. Jan Willem Janssens
diangkat sebagai Gubernur Jenderal yang baru. Inggris menyerbu Jawa dan
berhasil menduduki Batavia. Janssens kemudian menyerah dan menandatangani
Kapitulasi Tuntang di Salatiga dimana ia bersedia menyerahkan seluruh
jajahan Hindia Belanda kepada Inggris. Thomas Stamford Raffles diangkat
sebagai Gubernur Jenderal di Jawa. Pendudukan Inggris di Jawa pun resmi
dimulai. Hamengkubuwono II kembali merebut gelarnya sebagai Sultan di
Yogyakarta.
- 1812 M - Peristiwa Geger Spehi. Bekerjasama dengan
Mangkunegaran, Raffles memimpin pasukan Inggris menyerbu dan menduduki
keraton Yogyakarta. Hamengkubuwono II dilengserkan dan diasingkan ke
Padang. Tahta Yogyakarta kembali diserahkan kepada Hamengkubuwono III.
Natakusuma mendirikan Dinasti Pakualam.
- 1813 M - Kesultanan Banten dihapuskan oleh Raffles. Ia
kemudian mendirikan pemerintahan langsung di sana.
- 1814 M - Ekspedisi Inggris melaporkan penemuan Candi
Borobudur, Prambanan, dan reruntuhan kota Trowulan ke Eropa untuk pertama
kalinya. Hamengkubuwono IV naik tahta menjadi Sultan Yogyakarta di usia 13
tahun. Pangeran Diponegoro ditunjuk sebagai wali sang Sultan yang tak lain
adalah adiknya sendiri.
- 1815 M - Erupsi dahsyat Gunung Tambora di Sumbawa.
Perang Napoleon berakhir. Inggris bersedia mengembalikan Hindia Belanda
kepada pemerintah Belanda sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri
Perang Napoleon. Raffles menghapuskan kesultanan Kasepuhan dan Kanoman
(termasuk Kacirebonan).
- 1816 M - Perubahan iklim akibat erupsi gunung Tambora.
Sebagian besar Bumi mengalami musim dingin berkepanjangan. Penyerahan
kekuasaan dari Inggris kepada Belanda. Belanda secara resmi kembali
menjadi penguasa di Hindia Belanda. Raffles meninggalkan Jawa dan pindah
ke Bengkulu.
- 1817 M - Raffles menyelesaikan penulisan buku 'History
of Java', yang berisi tentang rangkuman penelitian kesejarahannya tentang
Jawa.
- 1818 M - Belanda mengakhiri perdagangan budak di Jawa.
- 1824 M - Traktat London, pembagian wilayah kolonialisme
antara Belanda dan Inggris di Nusantara.
- 1825 M - Pangeran Diponegoro dan pengikutnya di
Kesultanan Yogyakarta menyatakan perang terhadap pemerintah Hindia
Belanda.
- 1826 M - Perang gerilya merebak di seluruh Jawa Tengah
dan Jawa Timur, sebagai akibat dari menyebarnya gerakan anti-Belanda yang
dipelopori oleh Diponegoro. Du Bus diangkat sebagai Gubernur Jenderal
Hindia Belanda, menggantikan Van der Capellen. Belanda membebaskan
Hamengkubuwono II dari pembuangan dan mengangkatnya kembali menjadi Sultan
Yogyakarta. Pasukan Belanda memukul mundur Diponegoro dan pengikutnya di
Gowok. Raffles wafat.
- 1827 M - Puncak Perang Diponegoro.
- 1828 M - Kyai Maja, seorang abdi setia dan penasihat
pribadi Diponegoro, ditangkap oleh Belanda di akhir sebuah pertempuran.
- 1829 M - Pangeran Mangkubumi dan Senapati Sentot
Alibasyah, pendukung dan pengawal setia Diponegoro, menyerahkan diri
kepada Belanda.
- 1830 M - Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda
setelah tertipu bujukan untuk mengadakan diplomasi di Magelang. Ia dibuang
ke Manado, lalu ke Makassar. Perang Diponegoro pun berakhir. Diperkirakan
separuh lebih populasi Yogyakarta lenyap akibat perang ini. Wilayah
kekuasaan Yogyakarta dan Surakarta menjadi semakin sempit. Johannes van
den Bosch diangkat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ia mulai
menerapkan sistem tanam paksa terhadap rakyat, lalu mendirikan KNIL
sebagai kesatuan tentara resmi Hindia Belanda.
- 1846 M - Belanda menundukkan Buleleng di Bali, namun
kembali lepas setelah pasukan KNIL mundur kembali ke Jawa.
- 1849 M - Belanda kembali menyerbu Bali, menghancurkan
Buleleng serta menundukkan Jembrana dan Karangasem.
- 1855 M - Pangeran Diponegoro wafat dalam pembuangannya
di Makassar.
- 1883 M - Erupsi dahsyat Gunung Krakatau di Selat Sunda.
- 1900 M - Belanda menundukkan Gianyar di Bali.
Abad 20:
- 1901 M - Sukarno lahir.
- 1902 M - Mohammad Hatta lahir.
- 1905 M - Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam yang
kelak berganti nama menjadi Sarekat Islam (SI).
- 1906 M - Belanda berturut-turut menundukkan Badung dan
Tabanan di Bali.
- 1907 M - Belanda menundukkan Bangli di Bali.
- 1908 M - Era Kebangkitan Nasional dimulai dengan
didirikannya organisasi Budi Utomo. Belanda menundukkan Klungkung di Bali.
Seluruh pulau Bali pun sepenuhnya jatuh ke tangan Belanda.
- 1912 M - HOS Cokroaminoto menjadi pimpinan Sarekat
Islam. Ia berhasil membujuk pemerintah Hindia Belanda untuk mengesahkan
dan mengakui keberadaan SI.
- 1914 M - Perang Dunia I dimulai. Henk Sneevliet
mendirikan ISDV yang kelak menjadi cikal bakal PKI.
- 1918 M - Perang Dunia I berakhir.
- 1926 M - Pemberontakan PKI di Banten, Batavia, dan
Bandung. Berhasil dipadamkan oleh pasukan KNIL.
- 1928 M - Ikrar Sumpah Pemuda.
- 1939 M - Perang Dunia II dimulai.
- 1940 M - Pusat pemerintahan Belanda di Eropa jatuh ke
tangan Jerman Nazi. Hindia Belanda mengumumkan keadaan siaga.
- 1941 M - Kekaisaran Jepang memulai penaklukkan Asia
Timur Raya.
- 1942 M - Pasukan Jepang menyerbu dan menguasai seluruh
Jawa dalam tempo yang singkat. Belanda menyerah tanpa syarat kepada
Jepang. Pulau Jawa pun resmi menjadi bagian dari Kekaisaran Jepang.
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo dan laskar Hizbullah memimpin gerakan Islam
radikal di Tasikmalaya.
- 1943 M - Pemerintah Jepang membentuk PUTERA dan
menunjuk Sukarno sebagai ketuanya. Jepang kemudian juga mendirikan PETA.
Di antara anggotanya adalah Sudirman dan Suharto.
- 1944 M - Pasukan Sekutu menyerbu Surabaya.
- 1945 M - Sukarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Republik Indonesia, setelah serangkaian peristiwa besar yang
mengakhiri pendudukan Jepang di Hindia Belanda. Pasukan Sekutu bersama Van
Mook dan perwira NICA mendarat di Jakarta. Serangkaian perang besar
berkobar di Semarang, Ambarawa, dan Surabaya mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
- 1946 M - Ibukota RI dipindah ke Yogyakarta setelah
kondisi keamanan di Jakarta makin memburuk. Peristiwa Bandung Lautan Api.
Konferensi Malino. Perjanjian Linggajati. Puputan Margarana. Belanda atas
nama Gubernur Jenderal Van Mook mendirikan Negara Indonesia Timur lewat
Konferensi Denpasar.
- 1947 M - Agresi militer Belanda I terhadap Jawa dan
Sumatra. Suria Kartalegawa mendirikan negara Pasundan di bawah pengaruh Belanda.
- 1948 M - Pemberontakan PKI di Madiun pimpinan Musso.
Berhasil ditumpas oleh TRI. Belanda mendirikan negara Madura dan negara
Jawa Timur. Agresi militer Belanda II terhadap Jawa dan Sumatra. KNIL
berhasil menduduki kota Yogyakarta dan menangkap para pemimpin RI.
- 1949 M - Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia
dalam bentuk negara Serikat setelah konferensi di Den Haag, serta
serangkaian serangan umum di Yogyakarta dan Surakarta. SM Kartosuwiryo
mendeklarasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII alias DI/TII) di
Jawa Barat.
- 1950 M - Republik Indonesia Serikat resmi dibubarkan.
Amir Fatah menyatakan sebagian Jawa Tengah sebagai bagian dari DI/TII.
- 1954 M - Amir Fatah menyerahkan diri. Pemberontakan
DI/TII di Jawa Tengah pun berakhir.
- 1955 M - Pemilihan Umum diadakan untuk pertama kali.
- 1957 M - Peristiwa Granat Cikini, percobaan pembunuhan
Presiden Sukarno oleh aktivis DI/TII.
- 1960 M - Penembakan di Istana Presiden oleh seorang
Letnan AU yang telah dipengaruhi Permesta.
- 1961 M - Operasi Trikora dimulai setelah dikumandangkan
oleh Sukarno di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk merebut Papua Barat dari
Belanda.
- 1962 M - Kartosuwiryo ditangkap dan dihukum mati,
mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.
- 1963 M - Konfrontasi Indonesia-Malaysia dimulai. Papua
Barat berintegrasi dengan RI.
- 1965 M - Tragedi nasional G30S di Jakarta dan
Yogyakarta, menyebabkan terbunuhnya 9 orang petinggi TNI-AD.
- 1966 M - Pembantaian massal terhadap ribuan tertuduh
komunis di seluruh Indonesia oleh Suharto dan TNI-AD. Diperkirakan 70
ribu-1 juta orang tewas dalam genosida ini. Penyerahan Supersemar dari
Suharto kepada Sukarno. Konfrontasi Indonesia-Malaysia resmi berakhir.
Kedua negara mulai memperbaiki hubungan. Indonesia kembali menjadi anggota
PBB.
- 1967 M - Sukarno menyerahkan kekuasaan pemerintahan
kepada Suharto.
- 1968 M - Era Orde Baru resmi dimulai dengan dilantiknya
Suharto sebagai Presiden RI kedua.
- 1970 M - Sukarno wafat di usia 69 tahun. Pemerintah
menetapkan masa berkabung selama 7 hari.
- 1982 M - Petrus, serangkaian operasi rahasia oleh
pemerintahan Suharto berupa penangkapan dan pembunuhan terhadap
orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan di pulau Jawa. Berlangsung
hingga 2 tahun berikutnya.
- 1984 M - Kerusuhan Tanjung Priok di Jakarta.
- 1996 M - Peristiwa 27 Juli alias Kudatuli di Jakarta.
- 1997 M - Krisis finansial melanda Asia, melumpuhkan
perekonomian dan keuangan di sebagian besar Asia Timur. Indonesia menjadi
salah satu negara yang mengalami pukulan berat, bersama dengan Thailand
dan Korea Selatan.
- 1998 M - Suharto resmi mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai Presiden setelah serangkaian kerusuhan di Jawa.
Bacharuddin Jusuf Habibie dilantik sebagai Presiden RI ketiga. Orde Baru
pun berakhir dan Era Reformasi resmi dimulai.
- 1999 M - Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dilantik
menjadi Presiden RI keempat menggantikan Habibie.
Abad 21:
- 2001 M - Megawati Sukarnoputri dilantik sebagai
Presiden RI kelima menggantikan Gus Dur.
- 2004 M - Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla
menjadi pasangan pemimpin RI pertama yang dipilih secara langsung oleh
rakyat.
- 2008 M - Suharto wafat di usia 86 tahun.
- 2009 M - SBY kembali memenangi Pilpres dan menjadi
Presiden RI bersama Budiono sebagai Wapres yang baru. Gus Dur wafat di
usia 69 tahun.
- 2010 M - Erupsi Gunung Merapi.
- 2014 M - Joko Widodo dan Jusuf Kalla dilantik sebagai
Presiden dan Wapres Indonesia menggantikan SBY-Budiono. Erupsi Gunung
Kelud di Jawa Timur.
------
Sumber Informasi:
- Babad Raja Blambangan
- Babad Tanah Jawi
- Babad Tanah Sunda
- Berbagai Situs dan Blog Pecinta Sejarah
- Buku Sejarah Indonesia
- Carita Parahiyangan
- Carita Purwaka Caruban Nagari
- Ekspedisi Bengawan Solo
- Daoyi Zhilüe
- History of Java
- Kidung Harsawijaya
- Kidung Panji Wijayakrama
- Kidung Sorandaka
- Kidung Sunda
- Nagarakretagama
- Naskah Perjalanan Bujangga Manik
- Naskah Wangsakerta
- Notes on the Malay Archipelago and Malacca
- Nusa Jawa Silang Budaya
- Pararaton
- Prasasti-prasasti
- Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara
- Rapporten van de Oudheidkundige Dienst
- Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara
- Sejarah Raja-Raja Jawa
- Serat Banten
- Serat Kanda
- Suma Oriental
- The Chinese in Southeast Asia
- The Indianized States of South East Asia
- Wikipedia
- Yingyai Shenglan
- Yuan Shi
- Zhu Fan Zhi
Label: Banten
Blambangan Cirebon
Demak Galuh
Gunung Padang Hindia Belanda Indonesia
Jawa Kalingga
Kronologi Majapahit
Mataram Medang
Pajajaran Sejarah
Singhasari Sriwijaya
Sunda VOC